fbpx

DILEMA PERSONAL BRAND & CORPORATE BRAND

Kemarin, Mustika Ratu diboikot oleh netizen di Twitter gegara komisaris utamanya, Putri K. Wardani menjenguk Ade Armando.

Inilah risiko ketika ketika PRODUCT/CORPORATE brand sudah terlanjur identik dengan PERSONAL brand. Personal brand di sini bisa si founder, owner, CEO, dll.

Kenapa berisiko?

Karena, setiap polah-tingkah si personal brand akan selalu dikaitkan dengan product/corporate brand.

Ingat, polah-tingkah si personal brand akan mewarnai BRAND PERSONALITY & CHARACTER dari product/corporate brand.

Kalo polah-tingkahnya positif nggak masalah. Kalo negatif, baru bermasalah bahkan impact-nya bisa fatal bagi product/corporate brand.

Contohnya, citra personal brand si owner MS Glow yang suka flexing, akan membentuk citra/identitas yang sama ke product brand MS Glow.

Dalam kasus Mustika Ratu, persoalannya lebih pelik karena polah-tingkah si personal brand sudah masuk ke ranah politik.

Maka tak terhindarkan, product/corporate brand terbawa pada pusaran pro-kontra kubu politik dan hujatan-hujatan kelompok kepentingan yang membawa citra sangat buruk bagi brand.

Padahal product/brand seharusnya UNIVERSAL & INKLUSIF, bukan politis, partisan, rasis, dan eksklusif. Tujuannya, agar bisa menjangkau pasar seluas mungkin.

Pesan dan pelajarannya…

Para founders, owners, CEO yang selama ini menjalankan strategi memanfaatkan personal brand untuk mendongkrak product/corporate brand…

Mulailah berpikir untuk mulai UNCONNECT personal brand Anda dgn product/corporate brand… ketika Anda memutuskan untuk terjun ke dunia politik.

Follow @yuswohady

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

BRAND CRISIS “WHAT SHOULD DO?”

Next Post

#SPESIALRAMADHAN 10 MUSLIM MEGASHIFTS 2022

Related Posts
Total
0
Share