Pandemi COVID-19 membuat orang back to the bottom of pyramid dimana keamanan dan keselamatan menjadi diatas segala-galanya. Tak hanya itu penggunaan teknologi digital selama pandemi meningkat tajam. Alhasil pandemi memberikan momentum bagi industri healthcare termasuk rumah sakit untuk dapat meningkatkan layanannya. Lantas bagaiama marketer meresponnya?
Kami di Inventure melakukan analisis tiga faktor kunci yang akan memengaruhi industri asuransi di tahun 2021. Tiga faktor itu adalah faktor perubahan lingkungan makro (Changes), pergeseran perilaku konsumen (Customer), dan gerak pelaku industri (Competition). Dinamika ketiga faktor perubahan itu pada gilirannya akan memengaruhi carut-marut bisnis healthcare di tahun 2021.
Untuk menyederhanakan analisis, kami menggambarkannya dalam bentuk tiga lapis lingkaran seperti terlihat pada bagan. Lingkaran luar adalah elemen Changes. Lingkaran tengah adalah elemen Consumer. Dan lingkaran dalam adalah elemen Competition.
#1. Outer-Circle: Changes
Perubahan di tingkat makro meliputi perubahan ekonomi, politik, teknologi, regulasi dan kebijakan pemerintah, hingga perubahan sosial-budaya di masyarakat.
COVID-19 Propagation & Vaccine Availability
Kasus positif COVID-19 yang sampai saat ini belum terkendali dan ketersediaan vaksin yang belum jelas akan sangat berpengaruh terhadap kekhawatiran konsumen untuk beraktivitas di luar ruang. Hal ini kemudian berdampak pada tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit
Shortage of Manpower & Facility
Jumlah kasus positif yang masih belum menemui titik terang dan fasilitas rumah sakit yang terbatas menjadi isu yang serius di era pandemi ini. Pada akhirnya pertarungan yang akan terjadi adalah untuk survive dari ancaman penularan virus dan mengatasi ketersediaan fasilitas rumah sakit.
Operational Funding Issue
Dengan fasilitas dan ketersediaan kamar rumah sakit pada akhirnya akan berdampak pada kekacauan sistem operasiona rumah sakit. Terlebih pengaruh dari kemampuan ekonomi pasien yang menurun dan peningkatan biaya BPJS.
#2. Mid-Circle: Customer
Perubahan konsumen mencakup perubahan kebutuhan, preferensi, prioritas, hingga kebiasaan dan gaya hidup.
Comfortable Data Sharing
Pandemi membuat konsumen lebih terbuka terhadap data-data yang menyangkut riwayat kesehatan. Hal ini dilatarbelakangi karena kekhawatiran konsumen apabila sewaktu-waktu tertular virus berbahaya yang dampaknya bisa lebih serius pada pasien dengan penyakit penyerta.
Health-Well Being Lifestyle
Pandemi telah meningkatkan kepedulian terhadap well-being (kesehatan & kesejahteraan). Hal ini sangat berpengaruh pada preferensi konsumen dalam memilih fasilitas produk asuransi. Konsumen akan cenderung memilih produk yang dapat mendukung gaya hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan kualitas hidup.
Hyper-Value Customer
Digital yang erat kaitannya dengan efisiensi cost membuat konsumen ingin mendapatkan pelayanan rumah sakit dengan fasilitas terbaik namun dengan harga yang masih mampu mereka beli. Konsumen akan lebih realistis dalam memandang kebutuhan yang paling prioritas.
#3. Inner-Circle: Competition
Perubahan kompetisi memotret gerak para pemain di industri akibat pandemi yang pada gilirannya akan membentuk rule of the game baru dan mengubah peta persaingan.
Affordability Care
Krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi mengacaukan pola keuangan rumah tangga. Maka dari itu, kedepannya pasien akan lebih mengutamakan layanan kesehatan yang harganya lebih terjangkau seperti klinik dan puskesmas,
Data Reliant
Seiring gaya hidup yang go-digital. Data menjadi pusat informasi yang sangat berharga. Termasuk dalam menjaga kesehatan tubuh. Jumlah kalori yang dikonsumsi, asupan nutrisi dan ritme sirkadian tubuh harus jelas terukur melalui teknologi digital.
Virtual Health
Kekhawatiran pasien untuk datang ke rumah sakit akhirnya memaksa masyarakat untuk menerima kehadiran teledicine. Pandemi mempercepat inovasi virtual health yaitu layanan kesehatan yang dilakukan secara visual untuk meminimalisir potensi interaksi fisik dan membuat pasien merasa lebih nyaman.