Pandemi COVID-19 mendorong masyarakat menjadi lebih sadar (aware) untuk menjaga lingkungan. Terlebih selama pandemi kota-kota di dunia semakin bersih dan ramah lingkungan, dimana tingkat polusi berkurang akibat dari adanya digitalisasi dan terbatasnya mobilitas. Alhasil dari segi konsumsi energi konsumen akan lebih memilih energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Perubahan perilaku konsumen ini semata-mata untuk meningkatkan kualitas hidup. Lantas bagaimana perusahaan yang bergerak dibidang ini meresponnya? Dan inovasi apa saja yang dapat dihadirkan?
Kami di Inventure melakukan analisis tiga faktor kunci yang akan memengaruhi bisnis industri energi di tahun 2021. Tiga faktor itu adalah faktor perubahan lingkungan makro (Changes), pergeseran perilaku konsumen (Customer), dan gerak pelaku industri (Competition). Dinamika ketiga faktor perubahan itu pada gilirannya akan memengaruhi carut-marut bisnis industri energi di tahun 2021.
Untuk menyederhanakan analisis, kami menggambarkannya dalam bentuk tiga lapis lingkaran seperti terlihat pada bagan. Lingkaran luar adalah elemen Changes. Lingkaran tengah adalah elemen Consumer. Dan lingkaran dalam adalah elemen Competition.
Kami tak akan menjelaskan keseluruhan elemen tersebut karena begitu banyak, namun akan kami pilih elemen-elemen perubahan yang krusial.
#1. Outer-Circle: Changes
Perubahan di tingkat makro meliputi perubahan ekonomi, politik, teknologi, regulasi dan kebijakan pemerintah, hingga perubahan sosial-budaya di masyarakat.
Intermittent Social Distancing
Aturan PSBB di satu sisi memberikan peluang bagi industri energi listrik dimana konsumsi listrik rumsh tangga meningkat karena aktivitas yang lebih intens dan tren work from home. Namun di sisi lain PSBB membuat sektor bisnis dan industri kian terpuruk karena menurunnya mobilitas masyarakat, sehingga konsumsi di luar rumah pun akan berkurang drastis.
Global Fossil Fuel Slump
Sumber energi listrik Indonesia saat ini masih di dominasi oleh pembangkit yang menggunakan bahan bakar fossil, dengan adanya pandemi COVID-19 mengakibatkan harga minyak dunia tidak stabil dan mengakibatkan permintaan menurun. Kondisi ini juga diperburuk karena masyarakat pasca pandemi lebih konsen terhadap faktor lingkungan, sehingga mereka lebih memilih sumber energi yang lebih clean.
Less-Mobile Society
Pemberlakuan pembatasan sosial dan pemberlakuan status siaga COVID-19 membuat mobilitas masyarakat kian menurun, banyak aktivitas yang hanya bisa dilakukan di rumah saja.
#2. Mid-Circle: Customer
Perubahan konsumen mencakup perubahan kebutuhan, preferensi, prioritas, hingga kebiasaan dan gaya hidup.
Greener City & Environmentally-Care People
Pandemi COVID-19 menjadikan kota-kota di dunia semakin bersih dan ramah lingkungan, tingkat polusi berkurang karena mobilitas masyarakat yang digantikan oleh digitalisasi. Masyarakat pun semakin sadar akan keberlanjutan lingkungannya, sehingga mereka mulai memilih clean energy sebagai sumber tenaga listrik mereka sehari-hari.
Stay @ Home Lifestyle
Tren stay @ home lifestyle menciptakan perilaku konsumen yang unik, dimana seluruh aktivitas mereka dilakukan dari rumah. Hal ini bisa terwujud karena adanya perkembangan teknologi dan digitalisasi yang membuat aktivitas bisa dilakukan secara daring. Hal ini mengakibatkan konsumsi energi listrik meningkat di sektor rumah tangga.
More Digital, More Energy Efficient
Perkembangan digitalisasi saat ini menciptakan banyak teknologi yang menghasilkan efisiensi di bidang pemanfaatan energy. Salah satunya adalah bagaimana pengembangan smart-home yang membuat pemakaian energi listrik semakin irit.
#3. Inner-Circle: Competition
Perubahan kompetisi memotret grak para pemain di industri akibat pandemi yang pada gilirannya akan membentuk rule of the game baru dan mengubah peta persaingan.
Electric Vehicle
Perkembangan pasar kendaraan listrik pasca COVID-19 tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini disebabkan oleh preferensi masyarakat akan sumber energi yang lebih ramah lingkungan meningkat. Dampaknya ke depan sektor transportasi dan energi akan didominasi oleh clean energy.
Clean Energy
Modal utama energi masa depan pasca COVID-19 ialah clean energy. Pandemi membuat masyarakat lebih peduli dengan bumi dan lingkungannya. Sehingga mereka akan lebih bijak dalam memilih sumber energi yang mereka konsumsi sehari-hari.
Smart Home Pengembangan teknologi dan digitalisasi di sektor energi juga akan menciptakan inovasi smart-home, dimana setiap bangunan yang menggunakan listrik akan di otomasi menggunakan software. Sehingga pemakaian listrik akan lebij efisien dengan pola penggunaan masing-masing perangkat.