fbpx

Property Industry Outlook 2021

Rumah menjadi pusat aktivitas seluruh anggota keluarga selama masa pandemi. Maka dari itu, keberadaan rumah menjadi hal yang essential. Namun, di tengah krisis ekonomi memaksa konsumen untuk menahan-nahan pengeluaran terutama untuk pengeluaran yang besar. Harga rumah yang tinggi menjadi semakin tidak terjangkau. Lantas bagimana pelaku bisnis merespon situasi ini?

Kami di  Inventure melakukan analisis tiga faktor kunci yang akan memengaruhi industri properti di tahun 2021. Tiga faktor itu adalah faktor perubahan lingkungan makro (Changes), pergeseran perilaku konsumen (Customer), dan gerak pelaku industri (Competition). Dinamika ketiga faktor perubahan itu pada gilirannya akan memengaruhi carut-marut bisnis properti di tahun 2021.

Untuk menyederhanakan analisis, kami menggambarkannya dalam bentuk tiga lapis lingkaran seperti terlihat pada bagan. Lingkaran luar adalah elemen Changes. Lingkaran tengah adalah elemen Consumer. Dan lingkaran dalam adalah elemen Competition.

#1. Outer-Circle: Changes

Perubahan di tingkat makro meliputi perubahan ekonomi, politik, teknologi, regulasi dan kebijakan pemerintah, hingga perubahan sosial-budaya di masyarakat.

Global + National Recession

Pandemi COVID-19 telah memukul perekonomian seluruh negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Beberapa negara termasuk Indonesia telah mengonfirmasi bahwa ancaman resesi tidak terelakkan. Dampaknya yaitu, konsumen mulai mengurangi pengeluaran.

De-desenfication, De-urbanization

Pasca pandemi pemerintah kota dan urban planner akan kian mengarahkan perencanaan kota dengan mengurangi tingkat kepadatannya. Maka dari itu, kota yang padat penduduk seperti kota-kota besar akan tidak diminati lagi oleh masyarakat. Sebagai gantinya, kawasan suburban, second city, third city akan lebih menarik menjadi tempat bermukim.

Remote Working Technologies

Pandemi membuat gig economy semakin populer seiring dengan adopsi digital yang begitu masif. Pengaruh dari berbagai inovasi teknologi digital juga mendukung konsumen bekerja secara jarak jauh.

#2. Mid-Circle: Customer

Perubahan konsumen mencakup perubahan kebutuhan, preferensi, prioritas, hingga kebiasaan dan gaya hidup.

WFH Policy

Kebijakan work from home yang diterapkan oleh perusahaan menjadi salah satu pemicu yang memaksa konsumen untuk berada di rumah. Dengan begitu, kedepannya faktor hunian yang nyaman dan dapat mendukung produktivitas akan sangat penting.

Stay @ Home Lifestyle

Tidak dapat dipungkiri, pandemi telah membentu gaya hidup baru yaitu stay @ home lifestyle dimana mayoritas waktu konsumen dihabiskan di dalam rumah. Dengan begitu,konsumen menginginkan hunian yang nyaman sekaligus menjadi tempat tinggal yangaman dari potensi penyebaran virus.

Re-thinking Personal Finance

Krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi mau tidak mau memaksa konsumenuntuk mengevaluasi pengeluaran. Salah satunya yaitu menunda membeli kebutuhanyang sifatnya sekunder atau tersier sampai pengeluaran pribadi mulai kembali normal.

#3. Inner-Circle: Competition

Perubahan kompetisi memotret gerak para pemain di industri akibat pandemi yang pada gilirannya akan membentuk rule of the game baru dan mengubah peta persaingan.

Flexible Space Demand

Dengan rumah sebagai pusat seluruh aktivitas keluarga, maka kebutuhan akan ruang produktif menjadi sangat penting. Kedepannya, setiap rumah akan wajib memiliki suatu ruang yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan seperti untuk bekerja, belajar atau melakukan aktivitas lain.

Digital Housing

Adopsi digital akan banyak diterapkan dalam peralatan rumah tangga. Segala peralatan rumah tangga cukup dikendalikan melalui smartphone atau lebih canggihnya dengan teknologi artificial intelligence. Tujuannya jelas karena digital terbukti cukup efektif untuk meminimalisir kontak fisik.

Community & Eco-Living

Konsep Community & Eco-Living akan banyak diterapkan oleh kluster-kluster perumahan menengah ke atas. Seiring dengan kesadaran masyarakat untuk turut berpartisipasi menjaga ekosistem lingkungan. Pendekatannya berbasis komunitas karena pada dasarnya kesadaran menjaga lingkungan merupakan suatu nilai individual dimana seseorang ingin hidup/tinggal bersama dengan orang lain yang memiliki prinsip sama.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Best Business Books 2020: Our Picks

Next Post

Finding Growth in the Era of Low Mobility

Related Posts
Total
0
Share