fbpx

RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

Tragis!!! iPod disuntik mati setelah 20 tahun menjadi produk legendaris yang membuka jalan bagi Apple menjadi the most valuable company on earth saat ini.

Berikut 3 pelajaran yang bisa kita petik terkhusus terkait disrupsi.

#1. AVOID INNOVATOR’S DILEMMA

Prof. Clay Christensen mengatakan, setiap inovator selalu akan menghadapi dilema, dimana ketika perusahaan sukses melakukan terobosan inovasi, maka ia akan menghadapi tantangan disrupsi dari terobosan inovasi berikutnya yang lebih baik dan lebih murah.

Apple punya cara cespleng untuk menghindari dilema ini, yaitu dengan MENGKANIBALISASI inovasi lamanya dengan inovasi yang lebih baru.

iPod mati karena DIKANIBALISASI oleh iPhone.

#2. DISRUPT YOURSELF

Kesalahan terbesar Kodak tak lolos dari lubang jarum disrupsi adalah, karena ia tak punya nyali MENDISRUPSI DIRINYA.

Apple punya nyali itu.

Persis seperti dikatakan Steve Jobs, “If you don’t CANNIBALIZE yourself, someone ELSE will.”

Apple berani MENDISRUPSI DIRINYA agar kelangsungan kepemimpinan pasarnya bisa sustain.

Karena kalau perusahaan lain yang mendisrupsi, maka habislah Apple. Itulah yang terjadi pada Kodak, Nokia, Blackberry cs.

Pelajarannya: “Disrupt Yourself or someone ELSE will!!!”

#3. BE RELEVANT IS NOT THAT EASY

iPod adalah terobosan inovasi legendaris Apple.

iPhone tak akan lahir jika tak “dibukakan” jalannya oleh iPod. Namun tragis, kini justru iPhone lah yang “membunuhnya”.

It’s about RELEVANCE.

iPod terpaksa disuntik mati karena kini sudah tak relevan lagi. Sementara iPhone sustain karena ia relevan.

Kenapa iPod tak relevan? Karena iPhone menjadi layaknya VACUUM CLEANER yang “MENGHISAP” seluruh fungsi yang bisa dilakukan oleh iPod.

Follow @yuswohady

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Revenge Mudik

Next Post

Duta dan Sheila on 7: Ikon Musisi dengan Personal Branding “Paling Membumi”

Related Posts
Total
0
Share