fbpx

THE NEW NORMAL 100 FLYING & AIRPORT

NEW NORMAL sudah didepan mata. Kita sudah “keluar dari gua” dan menjalani hidup yang berbeda sama sekali dengan yang kita jalani sebelum pandemi mewabah.

Berikut ini adalah 100 prediksi kami tentang situasi di kenormalan baru dimana akan muncul perilaku baru, kebiasaan baru, gaya hidup baru, budaya baru atau pola pikir baru. Welcome to whole new life: Life after COVID-19

Untuk kali ini kami membahas secara khusus prediksi mengenai Flying & Airport

#93 Flying Gets Expensive

Strategi paling gampang untuk menarik konsumen naik pesawat kembali begitu PSBB dilonggarkan adalah dengan menawarkan diskon dan tiket murah. Namun rasanya langkah tersebut sulit diwujudkan karena baru saja IATA (International Air Transport Association) mengumumkan indikasi bahwa harga tiket pesawat bakal melonjak pasca pandemi,karena adanya social distancing.

Terlebih, masih menurut IATA untuk break even saja setiap pesawat setidaknya harus terisi 77% dari kapasitas total. Artinya, bisa dibayangkan harga tiket pesawat bakal melonjak tinggi sehingga tak terjangkau oleh konsumen kebanyakan.

Di samping harga tiket yang melonjak, keengganan masyarakat untuk terbang juga dipengaruhi oleh faktor lain. Pertama, prosedur terbang yang rumit dan ribet. Kedua, risiko tertular COVID-19 selama penumpang berada di airport maupun di dalam pesawat.

#95 Inflight Meals Is a Thing of the Past

Saat pandemi maskapai memangkas bahkan menghilangkan sama sekali layanan makanan-minuman di dalam pesawat. American Airlines misalnya meniadakan seluruh makanan dan hanya menyediakan minuman kaleng untuk selurung penerbangan di bawah 4,5 jam.

Sebab, kita tahu, makanan dan minuman yang disajikan di pesawat akan berpontensi menjadi sumber penularan virus selama di perjalanan. Makanan fresh dan disajikan panas atau minuman yang dituang tentu akan dihindari oleh penumpang karena berpotensi membawa virus. Minuman mungkin hanya disajikan dalam bentuk kemasan kaleng sehingga mengurangi risiko penularan.

Alih-alih membeli makanan-minuman di pesawat, para penumpang akan lebih aman jika membeli makanan-minuman di contacless vending machine di bandara sebelum mereka boarding.

#97 Airport Health & Safety Is a Norm

Memastikan kesehatan dan kebersihan di setiap sudut bandara dan pesawat udara menjadi hal terpenting di saat pandemi COVID-19. Tujuannya untuk menjamin keselamatan penumpang terbebas dari paparan virus.

Hal ini menjadi konsern utama International Air Transport Assosiation (IATA) dalam mengeluarkan kebijakan dan anjuran bagi maskapai udara di seluruh negara. Beberapa poin yang dianjurkan oleh IATA ialah temperature screening, symptom screening, personal protective equipment, physical distancing, cleaning disinfection, COVID-19 testing hingga pengecekan immunnity passport.

Hal ini menjadi babak baru bagi standarisasi kesehatan dan kebersihan di dunia penerbangan dimana faktor kesehatan menjadi kenormalan baru bagi standar prosedur penerbangan internasional.

#98 Goodbye Long, Crowded Lines

 

Airport sudah identik dengan antrian. Masuk bandara antri. Check-in antri. Dan masuk pesawat pun harus antri. Padahal social distancing mengharuskan setiap calon penumpang menjaga jarak sekitar 1-2 meter. Apa jadinya kalau social distancing diterapkan di bandara? Dengan jarak antar pengantri 1-2 meter, bisa jadi panjang antrian akan mengular hampir 1 Km untuk antrian satu pesawat saja.

Karena itu, mau nggak mau otoritas bandara harus meniadakan antrian kalau tak ingin bandara menjadi episentrum penularan COVID-19. Goodby long, crowded lines. Caranya bagaimana agar antrian sirna? Pemecahannya pasti menggunakan solusi digital dengan sistem reminder atau notifikasi melalui smartphone calon penumpang. Ketika jumlah calon penumpang begitu besar di bandara maka untuk menjamin aliran penumpang bisa steady flow maka barangkali dibutuhkan teknologi artificial intelligence untuk mengaturnya.

#100 Digital Airport

Untuk menunjang prosedur kesehatan COVID-19 bandara udara wajib meminimalisir kontak fisik penumpang. Maka digitalisasi bandara adalah solusi paripurna menghadapi pandemi. Digitalisasi meminimalkan kontak fisik di sepanjang traveller journey secara end-to-end. Mulai dari sistem self check-in menggunakan barcode pada layar komputer, penggunaan thermal scan dan alat pendeteksi logam, hingga layanan self baggage claim.

Di sisi lain pengembangan teknologi pada alat pendeteksi virus COVID-19 yang diletakkan di bandara juga semakin berkembang. Salah satunya di Bandara Internasional Uruguay. Bandara ini sudah menggunakan mesin pendeteksi risiko terpapar COVID-19. Di sini para penumpang bisa dideteksi melalui alat pemindai wajah melalui analisa data pribadi kesehatan mereka dan sejarah perjalanan mereka sebelum sampai di bandara.

Ini adalah era baru di dunia kebandarudaraan dimana digitalisasi bukan hanya dilakukan untuk menunjang kepraktisan, namun juga menciptakan rasa aman di kala risiko terpapar COVID-19 terus mengintai.

Ingin tahu pembahasannya? Join The Webinar

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

THE NEW NORMAL 100 LEARNING & SCHOOLING

Next Post

SURVIVAL INNOVATION | MEMBALIK KRISIS COVID-19 MENJADI PELUANG

Related Posts
Total
0
Share