NEW NORMAL sudah didepan mata. Kita sudah “keluar dari gua” dan menjalani hidup yang berbeda sama sekali dengan yang kita jalani sebelum pandemi mewabah.
Berikut ini adalah 100 prediksi kami tentang situasi di kenormalan baru dimana akan muncul perilaku baru, kebiasaan baru, gaya hidup baru, budaya baru atau pola pikir baru. Welcome to whole new life: Life after COVID-19
Untuk kali ini kami membahas secara khusus prediksi mengenai Working & Professional Life
#49 Permanently Remote Working: From “9 To 5” To “3 To 2”
Setelah berlangsung beberapa bulan, karyawan merasakan mulai nyaman bekerja di rumah (WFH) karena berbagai benefit yang ditawarkan (fleksibilitas waktu, family time yang lebih berarti, produktivitas yang lebih baik, dsb.). Hal ini tentu saja akan menjadi value tersendiri yang bisa ditawarkan perusahaan. Di sisi lain, WFH juga berdampak positif bagi operasi perusahaan.
Menariknya, hal ini dilakukan tak hanya dalam rangka memenuhi protokol kesehatan semata, tetapi para CFO juga mulai melihat peluang untuk memangkas overhead perusahaan. Maka perusahaan kian terdorong menerapkan WFH secara permanen pasca COVID-19.
Mungkin tidak sepenuhnya WFH dalam seminggu, tapi terbagi antara kerja di kantor dan rumah. Prediksi kami jam kerja “9-to-5” akan berubah menjadi “3-to-2” yaitu jam kerja 3 hari di kantor dan 2 hari di rumah dalam seminggu.
#51 “Six-Feet Office”
Relaksasi PSBB akan mendorong perusahaan mulai membuka kantor mereka. Meskipun ketika kantor dibuka, kita tak akan lagi menemukan format kantor seperti sebelum pandemi menyerang.
“Six Feet Office” akan menjadi tren ruang kerja di era new normal. Aturan physical distancing di tempat kerja diperketat, salah satunya dengan menerapkan jarak antar meja kerja sesuai protokol COVID-19 dan meniadakan ruang komunal.
Sebelum pandemi konsep open space begitu populer di kalangan karyawan milenial untuk mendorong komunikasi dan kolaborasi. Namun setelah virus mewabah, konsep open space justru antitesis karena berisiko menularkan virus antar karyawan.
Di new normal, konsep open space tak sepenuhnya punah, namun mengalami koreksi dan adaptasi. Sekat-sekat transparan akan makin banyak menghiasi ruang kantor untuk mitigasi penularan virus lewat percikan droplets.
#55 Remote Recruiting
Pandemi COVID-19 telah mengacaukan bagaimana sistem organisasi berjalan. Di lingkungan kerja, rekruitmen karyawan yang selama ini dilakukan secara tatap muka untuk benar-benar mendapat talent yang sesuai kebutuhan perusahaan, kini harus beradaptasi dengan remote recruiting.
Singkatnya, tren ke depan, strategi rekrutmen perusahaan melalui campus hiring, job fair (exhibition) maupun event fisik akan kian berkurang bahkan hilang. Nantinnya sistem rekrutmen akan membutuhkan dukungan teknologi yang canggih, seperti implementasi AI dalam proses screening kandidat. Ini tentu sesuatu yang challenging bagi insan HRD.
#58 Zoom Fatigue
Koneksi internet yang tersendat, jadwal video conference marathon, pekerjaan yang menuntut dan keterbatasan komunikasi adalah beberapa masalah yang disebut oleh aktivitas video conference.
Selama masa pandemi, aplikasi virtual meeting memang menjadi juru selamat bagi karyawan agar tetap terkoneksi dengan pekerjaan. Sayangnya, jadwal meeting yang tak terkendali berakibat pada zoom fatigue. Faktor psikologis yang mendasari yaitu, ketidakberdayaan untuk memaksimalkan performa di depan kamer dan “missing out real people”.
Ketika orang mengalami zoom fatigue, layanan telepon seluler akan kembali menjadi primadona. Hal ini dikarenakan orang bisa lebih leluasa berbicara dan koneksi internet lebih stabil. Hal yang menarik bagi milenial karena sebelumnya milenial dikenal sebagai “Generasi Mute”, generasi yang lebih suka chatting daripada telepon.
#59 Zoomable WFH Setup
Pada umumnya, perusahaan secara serius mempersiapkan ruang kerja yang nyaman dan ergonomis. Hal ini untuk mencapai satu hal, yaitu produktivitas. Tidak bisa dipungkiri, ruang kerja yang nyaman menjadi salah satu pendorong produktivitas kerja. Sementara itu, pandemi COVID-19 menyebabkan perusahaan secara tib-tiba harus beradaptasi dengan WFH.
Maka dari itu, beberapa perusahaan sudah mulai concern mempersiapkan ruang kerja yang nyaman selama WFH agar karyawan tetap produktif. Misalnya memperbolehkan karyawan membawa peralatan kantor seperti meja dan kursi di rumah.
WFH memunculkan tren baru yaitu zoomable WFH workplace. Tren ini dipicu oleh popularitas aplikasi Zoom untuk meeting virtual. Mendekorasi ruang kerja yang eye-catching sebagai background meeting.
Ingin tahu pembahasannya?
Join The Webinar